
إنا عرضنا الأمانة على السماوات والأرض والجبال فأبين أن يحملنها وأشفقن منها وحملها الإنسان إنه كان ظلوما جهولا
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan / menawarkan amanah (Yang dimaksud dengan amanat di sini adalah tugas-tugas keagamaan) kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia . Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
Dengan demikian Allah mempertegas lagi dalam ayat yag lain dengan firmannya surat Al-Dzariyat ayat 56
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
Artinya: dan tidak kami (Alloh) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (ibadah) kepada-Ku
Maka kita sebagai manusia yang telah terikat dengan perjanjian ini dalam kondisi bagaimana saja harus bisa melaksanakan amanah ibadah ini dengan harapan kebahagiaan disisi Allah. Sebab apapun alasan manusia sehingga tidak bisa melaksanakn ibadah pasti akan mendapat ancaman dan siksaan dari Allah sebagaimana diceritakan dalam hadist
أربعة يحتجون يوم القيامة رجل أصم لا يسمع شيئا ورجل أحمق ورجل هرم ورجل مات في فترة فأما الأصم فيقول رب لقد جاء الإسلام وما أسمع شيئا وأما الأحمق فيقول رب لقد جاء الإسلام والصبيان يحذفوني بالبعر وأما الهرم فيقول ربي لقد جاء الإسلام وما أعقل شيئا وأما الذي مات في الفترة فيقول رب ما أتاني لك utusan فيأخذ مواثيقهم ليطيعنه فيرسل إليهم أن ادخلوا النار قال فوالذي نفس محمد بيده لو دخلوها لكانت عليهم بردا وسلاما
"Ada empat orang yang akan berhujjah (beralasan) kelak di hari kiamat: (1) orang tuli, (2) orang idiot, (3) orang pikun, dan (4) orang yang mati dalam fatrah. Orang yang tuli akan berkata: 'Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun aku tidak mendengarnya sama sekali'. Orang yang idiot akan berkata: 'Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun anak-anak melempariku dengan kotoran hewan'. Orang yang pikun akan berkata: 'Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun aku tidak dapat memahaminya'.Adapun orang yang mati dalam fatrah akan berkata: 'Wahai Rabb, tidak ada satu pun utusan-Mu yang datang kepadaku'. Maka diambillah perjanjian mereka untuk menaati-Nya. Diutuslah kepada mereka seorang Rasul yang memerintahkan mereka agar masuk ke dalam api / neraka ". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam kembali bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya mereka masuk ke dalamnya, niscaya mereka akan merasakan dingin dan selamat ". (HR. Ahmad)
Dan yang harus dipahami lagi adalah bagaimana cara kita melaksankan ibadah sebab tidak semua ibadah diterima Allah dan tidak semua perbuatan baik menurut manusia dibalas surga. Setelah Allah menetapkan ibadah ini kepada jin dan manusia, Allah tidak membiarkan begitu saja bagaimana hambanya melaksankan ibadah, tetapi Allah memiliki peraturan - peraturan, petunjuk - petunjuk, praktek - praktek ibadah yang harus di toati dengan menurunkan utusan kepada setiap umat, sebagaimana firman Allah dalam surat nahl ayat 36
ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطاغوت فمنهم من هدى الله ومنهم من حقت عليه الضلالة فسيروا في الأرض فانظروا كيف كان عاقبة المكذبين
Artinya: Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (berhala) itu ", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya . Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Dan firman Allah lagi surat Al-baqarah ayat 38
فإما يأتينكم مني هدى فمن تبع هداي فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون
Artinya: Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. "
Oleh sebab itu disini bisa dijelaskan ibadah kepada Allah yang benar menurut firman Allah diatas adalah kita sebagai hamba Allah harus mentoati peraturan - peraturan Allah yang 2tercantum dalam al-quran dan sunah Rasululloh, sesuai syahadat yg kita ucapkan ....... Asyahdu. ...................................
أشهد أن لا إله إلا الله, وأشهد أن محمدا utusan لله
Aku bersaksi bahwasanya tidak sesembahan kecuali Alloh = realisasinya adalah kita ngaji Quran , dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allloh = realisasinya adalah kita juga harus ngaji hadist nya.
Adapun benarnya orang beribadah kepada Allah / mentoati peraturan Allah dan RosulNya adalah:
1. Mengamalkan perintah menurut kemampuannya
2. Menjauhi larangan
3. Percaya cerita yang ada dalam al-quran, al-hadist dan dalam pelaksanaan ibadah tersebut harus bersih / murni dan karena Allah sesuai dengan firman Allah surat Al-bayinah ayat 5
وما أمروا Â لا ليعبدوا الله مخلصين له الدين
Artinya: dan mereka tidak diperintah melainkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan agamaNya
Dengan penjelasan bahwa bersih / murni adalah ibadah tersebut harus bersumber dari qur'an hadist / bersih dari bid'ah - bid'ah / bersih dari tahayul dan disertai benar - benar ingin mengharapkan rahmat Allah / ridho Allah / surga Allah dan takut / menjauhi murka Allah / laknat Allah / siksa Allah / neraka Allah, sesuai dalam bahasa Al-qur'an surat Al-Isro '
يَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ= mengharap rahmatNya (surga) dan takut siksaNya (neraka)
Dan dalam hadist :
اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَاْلْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ ِمنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Ya Alloh ... sessungguhnya kami minta pada-Mu ridho-Mu dan surga dan minta berlindung kami dari murka-Mu dan neraka-Mu
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa amal ibadah kepada Allah itu benar – benar tidak boleh dilaksanakan menurut kemauan sendiri apalagi menurut penegasan Rosululloh SAW dengan sabdanya dalam riwayat hadist Bukhari/ Muslim
وَمَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan (Ibadah) yang bukan ajaran kami (nabi), maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Oleh karena itu disini kami mengajak kepada saudara - saudara muslim untuk berhati – hati dan teliti dalam beribadah kepada Allah sehingga niat ibadah kita kepada Allah/Wayarjuna Rohmatahu Wayakhofuna adhabahu, itu bisa sesuai qur’an hadist Semoga nasehat ini bermanfaat bagi kita semua.................................
No comments:
Post a Comment